Minggu, 19 Juni 2011

Sistem Pencernaan-makalah



MAKALAH STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN I

SISTEM PENCERNAAN












 











Oleh:
MUAZ HARIS
dan
IRWAN PERDANA

Dosen: ELSIE M.Si


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PEKANBARU
2010




BAB I
PENDAHULUAN


            Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjar yang berhubungan. Fungsi sistem pencernaan adalah memperoleh metabolit-metabolit yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan energi yang diperlukan bagi tubuh dari makanan yang di makan.Sebelum disimpan dan digunakan sebagai energi, makanan dicernakan dan diubah menjadi molekul-molekul kecil yang dapat dengan mudah di absorpsi melalui dinding saluran pencernaan.
            Langkah pertama pada proses yang rumit dikenal sebagai pencernaan, terjadi dalam mulut, dimana makanan digiling menjadi potongan-potongan yang kecil-kecil oleh pengunyahan dan di basahi oleh saliva, yang juga memulai pencernaan kabohidrat. Pencernaan dilanjutkan dalam lambung dan usus halus. Dalam usus halus, makanan di ubah menjadi unsur-unsur dasarnya (asam-asam amino, monosakarida, gliserida, dan sebagainya) di adsorpsi. Adsorpsi air terjadi dalam usus besar, dan sebagai akibatnya isi yang tidak dicernakan menjadi setengah padat.
















BAB II
PEMBAHASAN


A.  Rongga Mulut
Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Bagian-bagian yang terdapat dalam mulut:
a.  Gigi
Gigi manusia terdiri dari gigi seri, taring, dan geraham. Gigi seri terletak di depan berbentuk seperti kapak yang mempunyai fungsi memotong makanan. Di samping gigi seri terdapat gigi taring. Gigi taring berbentuk runcing yang berguna untuk merobek makanan. Di belakang gigi taring terdapat gigi geraham yang mempunyai fungsi menghaluskan makanan. Setiap gigi tersusun atas bagian-bagian sebagai berikut:
-     Puncak gigi atau mahkota gigi, yaitu bagian yang tampak dari luar.
-     Leher gigi, yaitu bagian gigi yang terlindung di dalam gusi dan merupakan batas antara mahkota dan akar gigi.
-     Akar gigi, yaitu bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
Lapisan-lapisan gigi terdiri dari email, tulang gigi, semen gigi, dan rongga gigi.
-     Email
Email merupakan lapisan yang keras pada puncak gigi. Email berfungsi melindungi tulang gigi. Jika email rusak, maka gigi akan rusak pula.
-     Tulang gigi
Di lapisan berikutnya terdapat tulang gigi yang terbuat dari dentin. Dentin berupa jaringan berwarna kekuningan.
-     Semen gigi
Di lapisan luar akar gigi terdapat semen gigi atau sementum.
-     Rongga gigi
Di bagian dalam gigi terdapat rongga gigiatau pulpa. Rongga gigi berisi saraf dan pembuluh darah. Lubang yang dalam pada gigi dapat mencapai rongga gigi dan mengenai saraf sehingga menimbulkan nyeri.
b.  Lidah
Lidah berguna untuk membantu mengatur letak makanan di dalam mulut mendorong makanan masuk ke kerongkongan. Selain itu lidah lidah juga berfungsi untuk mengecap atau merasakan makanan. Pada lidah terdapat daerah-daerah yang lebih peka terhadap rasa-rasa tertentu, seperti asin, masam, manis, dan pahit.
c.  Kelenjar ludah
Ludah dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar ludah. Kelenjar ludah tersebut adalah kelenjar ludah parotis, kelenjar ludah rahang bawah, kelenjar ludah bawah lidah. Ludah yang dihasilkan dialirkan melalui saluran ludah yang bermuara ke dalam rongga mulut. Ludah mengandung air, lendir, garam, dan enzim ptialin.enzim ptialin berfungsi mengubah amilum menjadi gula, yaitu maltosa dan glukosa.

B.  Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.

C.  Gaster (Lambung)
Lambung merupakan suatu kantong yang terletak di dalam rongga perut sebelah kiri di bawah sekat rongga badan. Lambung dapat dibagi menjadi 3 daerah yaitu daerah kardia, fundus, dan pilorus.
-     Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan.
-     Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat.
-     Pilorus adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari.
Lambung mempunyai dua otot lingkar, yaitu otot lingkar cardia dan otot lingkar pilorus. Otot lingkar kardia terletak di bagian atas dan berbatasan dengan bagian bawah kerongkongan. Fungsinya adalah untuk mencegah makanan dari lambung agar tidak kembali ke kerongkongan dan mulut. Otot lingkar pilorus hanya terbuka apabila makanan telah tercerna di lambung Di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi. Dinding lambung berkontraksi, menyebabkan gerak peristaltik. Gerak peristaltik dinding lambung mengakibatkan makanan di dalam lambung teraduk-aduk. Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdepat kelenjar yang menghasilkan getah lambung.. getah lambung mengandung asam lambung, serta enzim-enzim lain. Asam lambung berfungsi sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengantifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil.

D.  Usus Halus ( intestinum tenue )
Usus halus merupakan saluran pencernaan terpanjang yang terdiri dari 3 bagian yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerapan.
a.       Usus Dua Belas Jari (Duodenum)
Bagian usus ini disebut usus dua belas jari karena panjangnya sekitar 12 jari berjajar parallel. Di dalam dindin usus dua belas jari terdapat muara saluran bersama dari kantong empedu berisi empedu yang dihasilkan oleh hati. Berguna untuk mengemulsikan lemak. Empedu berwarna kehijauan dan berasa pahit. Pankreas terletak di bawah lambung dan menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas mengandung enzim amilase, tripsinogen, dan lipase. Amilase mengubah zat tepung menjadi gula. Tripsinogen merupakan enzim yang belum aktifnamun dapat diaktifkan terlebih dahulu oleh enzim enterokinase yang dihasilkan oleh usus halus. Enzim enterokinase mengubah tripsinogen menjadi tirpsin yang aktif. Tripsin mengubah protein menjadi peptide dan asam amino. Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Zat-zat hasil pencernaan tersebut mudah terserap oleh dinding usus melalui proses difusi dan osmosis. Zat-zat yang belum teruraikan dapat memasuki membran sel usus melalui transport aktif.
b.      Usus Kosong (Jejunum)
Panjang usus kosong antara 1,5 sampai 1,75 m. di dalam usus ini makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Usus kosong menghasilkan getah usus yang mengandung lendir dan bermacam-macam enzim. Enzim-enzim tersebut tersebut dapat memecah molekul makanan menjadi lebih sederhana. Di dalam usus ini makanan menjadi bubur yang lumat dan encer.
c.       Usus Penyerapan (Ileum)
Usus penyerapan panjangnya antara 0,75 sampai 3,5 m. di dalam usus ini terjadi penyerapan sari-sari makanan. Permukaan dinding ileum dipenuhi oleh jonjot usus atau vili. Jonjot usus menyebabkan permukaan permukaan ileum menjadi luas sehingga proses penyerapan sari makanan dapat berjalan baik. Penyerapan sari makanan oleh usus halus disebut absorpsi. Makanan yang mengalami pencernaan secara kimiawi adalh karbohidrat, protein, dan lemak. Hasil ahir pencernaan karbohidrat adalah glukosa, protein menjadi asam amino, dan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Vitamin dan mineral tidak mengalami proses pencernaan. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral masuk ke dalam pembuluh darah kapiler yang ada dalam jonjot usus. Sari makanan dialirkan bersama makanan melalui pembuluh darah menuju kehati. Glukosa sebagian disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen yang tidak larut dalam air. Sebagian sari makanan yang lain di edarkan ke seluruh sel tubuh melalui pembuluh darah. Asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh kil karena ukuran molekulnya cukup besar. Pembuluh kil adalah pembuluh limfa atau pembuluh getah bening yang ada di daerah usus. Selanjutnya pembuluh kil akan bergabung dengan pembuluh kil lainnya dan akhirnya bermuara pada pembuluh getah bening di bawah tulang selangka.
Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus. Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
  • Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
  • Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.
  • Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus
  • Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.

E.  Usus Besar (Kolon)
Usus besar atau kolon merupakan kelanjutan dari usus halus. Panjang usus besar lebih kurang satu meter. Batas antara usus halus dengan usus besar disebut sekum (usus buntu). Usus buntu memiliki tambahan usus yang disebut umbai cacing (apendiks). Fungsi utama usus besar adalah mengatur kadar air sisa makanan. Jika kadar air yang terkandung dalam sisa makanan berlebihan, maka air akan diserap oleh usus besar. Sebaliknya jika sisa makanan kekurangan air, akan diberi tambahan air.
Di dalam usus besar terdapat bakteri pembusuk Escherichia Coli yang membusukkan sisa makanan menjadi kotoran. Dengan demikian kotoran menjadi lunak dan mudah dikeluarkan. Bakteri ini pada umumnya tidak mengganggu kesehatan manusia. Bakteri tsb bahkan ada yang menghasilkan vitamin K dan asam amino tertentu yang berguna bagi manusia.

PROSES PENCERNAAN MAKANAN
Mulut adalah permulaan dari saluran pencernaan, dan kenyataannya, pencernaan mulai disini sebelum kita melakukan gigitan pertama dari makanan. Bau dari makanan memicu kelenjar air liur dalam mulut mengeluarkan air liur, menyebabkan mulut berair. Ketika benar-benar merasaka makanannya, air liur bertambah.
Sekali mulai mengunyah dan menghancurkan makanan kedalam potongan-potongan cukup kecil untuk dicerna, mekanisme-mekanisme lain datang memainkan peran mereka. Lebih banyak air liur diproduksi untuk memulai proses penguraian makanan kedalam bentuk yang dapat diserap dan digunakan oleh tubuh.
Faring adalah bagian dari saluran pencernaan yang menerima makanan dari mulut. Bercabang dari faring adalah kerongkongan (esofagus), yang membawa makanan ke lambung, dan trachea atau pipa angin (windpipe), yang membawa udara ke paru-paru.
Tindakan menelan terjadi pada faring sebagian sebagai suatu refleks dan sebagian dibawah kontrol secara sukarela. Lidah dan langit-langit mulut yang halus mendorong makanan kedalam faring, yang menutup trachea. Makanan kemudian masuk ke kerongkongan (esofagus).
Kerongkongan adalah suatu saluran yang berotot yang memanjang dari faring dan dibelakang trachea ke lambung. Makanan didorong melalui kerongkongan dan kedalam lambung dengan bantuan dari suatu rangkaian dari kontraksi-kontraksi yang disebut peristalsis.
Tepat sebelum pembukaan dari lambung adalah suatu otot penting yang berbentuk cincin yang disebut lower esophageal sphincter (LES). Sphincter membuka untuk membiarkan makanan lewat kedalam lambung dan menutup untuk mempertahankan ia disana. Jika LES tidak bekerja dengan baik, bisa menderita suatu kondisi yang disebut GERD, yang menyebabkan rasa uluhati terbakar (heartburn) dan regurgitation (perasaan makanan kembali keatas).
Lambung adalah suatu organ seperti kantong dengan dinding-dinding yang berotot kuat. Sebagai tambahan untuk memegang makanan, ia melayani sebagai pencampur (mixer) dan penggiling (grinder) makanan. Lambung mengeluarkan asam dan enzim-enzim yang kuat yang meneruskan proses penguraian makanan dan merubahnya ke suatu cairan atau pasta yang konsistensi. Dari sana, makanan bergerak ke usus kecil. Diantara makanan-makanan sisa-sisa yang tidak dapat dicairkan dilepaskan dari lambung dan diantar melalui sisa usus untuk dieliminasikan.
Terbuat dari tiga segmen, usus dua belas jari (duodenum), jejunum dan ileum. Usus kecil juga mengurai makanan menggunakan enzim-enzim yang dilepaskan oleh pankreas dan empedu dari hati. Peristalsis juga bekerja pada organ ini, menggerakkan makanan terus dan mencampurnya dengan pengeluaran-pengeluaran pencernaan dari pankreas dan hati, termasuk empedu. Duodenum sebagian besar bertanggung jawab untuk proses penguraian secara terus menerus, dengan jejunum dan ileum terutama bertaggung jawab untuk penyerapan nutrisi-nutrisi kedalam aliran darah.
Suatu nama yang lebih teknis untuk bagian proses ini adalah "motility" karena ia melibatkan menggerakkan atau mengosongkan partikel-partikel makanan dari satu bagian ke bagian berikutnya. Proses ini adalah sangat tergantung pada aktivitas dari suatu jaringan yang besar dari syaraf-syaraf, hormon-hormon dan otot-otot. Persoalan-persoalan apa saja dengan komponen-komponen ini dapat menyebabkan suatu kondisi-kondisi yang beragam.
Ketika didalam usus kecil nutrisi-nutrisi dari makanan diserap melalui dinding-dinding usus kedalam aliran darah. Apa yang tersisa (limbah) bergerak kedalam usus besar.
Segala sesuatu diatas usus besar disebut saluran pencernaan bagian atas (upper Gastrointestinal tract). Segala sesuatu dibawahnya adalah saluran pencernaan bagian bawah (lower Gastrointestinal tract)



BAB III
KESIMPULAN

Pencernaan adalah proses yang kompleks yang merubah makanan yang anda makan kedalam energi yang anda butuhkan untuk kelangsungan hidup. Proses pencernaan juga melibatkan menciptakan limbah yang dieliminasikan.
Saluran pencernaan adalah suatu saluran panjang yang berliku-liku yang mulai dari mulut dan berakhir pada dubur (anus). Ia terbuat dari satu rangkaian otot-otot yang mengkoordinasikan gerakan dari makanan dan sel-sel lain yang memproduksi enzim-enzim dan hormon-hormon untuk membantu mengurai makanan. Sepanjang jalan ada tiga organ-organ lain yang diperlukan untuk pencernaan: hati, kantong empedu dan pankreas.


 
Referensi

id.wikipedia.org/wiki/Faring
id.wikipedia.org/wiki/Gigi
www.membuatblog.web.id/.../sistem-pencernaan-manusia.html
www.totalkesehatananda.com/digestion1.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar